SAINS
Penulis: Ignatius Dwiana
14:35 WIB | Sabtu, 28 Desember 2019
Vaksin Pneumonia India Lebih Terjangkau
JENEWA, SATUHARAPAN.COM - Vaksin konjugasi pneumokokus (PCV) ketiga yang diproduksi Serum Institute of India dipastikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan melindungi anak-anak dari jenis pneumonia tertentu. Harganya juga jauh lebih terjangkau daripada vaksin yang sudah ada.
Ini adalah vaksin pneumokokus pertama yang diproduksi produsen negara berkembang. Demikian rilis yang diterima.
“Ini adalah hari yang monumental bagi anak-anak di seluruh dunia dan pemerintah yang berusaha melindungi mereka dari pneumonia yang mengancam jiwa. Vaksin pneumonia yang lebih terjangkau adalah alat perlindungan dalam melindungi lebih banyak anak terhadap pembunuh anak nomor satu di dunia,“ kata Penasihat Kebijakan Vaksin Senior untuk Kampanye Akses Dokter Lintas Batas (Médecins Sans Frontières/MSF) Kate Elder.
MSF sebelumnya banyak menyerukan vaksin pneumonia yang lebih terjangkau selama bertahun-tahun. Selain itu meminta agar harganya tidak lebih dari $ 5 per anak. Vaksin baru dan lebih terjangkau dari produsen India ini memberikan manfaat pada banyak anak yang tinggal di negara-negara yang dianggap 'berpenghasilan menengah'.
Selama ini versi vaksin yang diproduksi Pfizer dan GlaxoSmithKline (GSK) tidak terjangkau jutaan anak karena tingginya harga. Perusahaan farmasi Pfizer dan GSK telah mempertahankan duopoli vaksin selama hampir 20 tahun yang memungkinkan mereka mempertahankan harga tinggi.
Serum Institute of India sebelumnya telah menyatakan bahwa mereka berencana untuk menjual vaksin dengan harga sekitar $ 6 per anak ke Global Alliance for Vaccines and Immunization (GAVI) dan ke negara-negara termiskin, dan dengan harga tidak lebih dari $ 11 di negara-negara berpenghasilan menengah. GAVI adalah organisasi yang didanai donor yang membantu negara-negara miskin mengakses vaksin. Harga ini jauh lebih murah dari produk Pfizer dan GSK.
Pemerintah yang ingin membeli vaksin baru yang lebih terjangkau ini harus mempertimbangkan untuk menggunakan Prosedur Pendaftaran Kolaborasi WHO untuk mempercepat pendaftarannya.
Editor : Sotyati
BERITA TERKAIT
KABAR TERBARU
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...