Vietnam Memenjarakan 18 Wartawan
HO CHI MINH CITY, SATUHARAPAN.COM - Komite Perlindungan Wartawan (Committee to Protect Journalists, CPJ) mengatakan pada Rabu (18/12), Vietnam adalah negara kelima terbesar yang paling banyak memenjarakan wartawan di dunia, dan kedua terbesar di kawasan Asia Pasifik setelah China.
CPJ hari Rabu itu, seperti dilaporkan VOA, mengumumkan daftar tahunan rezim paling represif di dunia, diukur dari tingkat kebebasan persnya. Laporan CPJ mengatakan, “Vietnam telah memenjarakan 18 wartawan, naik dari 14 wartawan tahun lalu, ketika pihak berwenang meningkatkan tindakan keras terhadap para blogger, satu-satunya yang merupakan pers yang sungguh-sungguh independen di negara itu.”
Bukan hanya CPJ, Reporters Without Borders juga mengatakan Vietnam sangat kejam terhadap blogger.
Benjamin Ismail, Kepala Reporters Without Borders untuk Asia, mengatakan kepada VOA, dengan masuknya Vietnam dalam Dewan HAM PBB tahun ini, tepat kiranya untuk menyorot kondisi pers di negara itu.
Reporters Without Borders menempatkan posisi Vietnam sebagai negara kedua, setelah China, yang paling banyak memenjarakan aktivis online di dunia. Tercatat lebih dari 134 orang hingga kini masih ditahan.
Salah satu di antaranya yang mendapat sorotan luas adalah penahanan Nguyen Van Hai, blogger Vietnam yang dikenal melalui nama pena Dieu Cay. Hai, seperti ditulis Sumit Galhotra dari CPJ Asia Program Research Associate di laman CPJ, dihukum 12 tahun penjara karena tulisan-tulisannya yang mengungkap korupsi di pemerintahan. Bukan hanya itu, ia juga getol memprotes Pemerintah China dalam kaitan dengan pertikaian batas maritim.
Hingga kini CPJ masih terus mengupayakan pembebasan Hai, di antaranya dengan menggalang petisi. Kesehatan Hai dilaporkan merosot setelah ia melancarkan aksi mogok makan dan menghadapi pembatasan ketat kunjungan keluarga.
Editor : Sotyati
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...