Vietnam Tangkap 8 Orang Terkait Kematian 39 Migran
HANOI, SATUHARAPAN.COM-Polisi di Vietnam menangkap delapan orang terkait meninggalnya 39 orang Vietnam dalam sebuah truk di dekat London bulan lalu, kata media pemerintah setempat, hari Senin (4/11). Polisi Inggris pekan lalu mendakwa dua pria dengan tuduhan pembantaian kematian itu.
Sementara itu, di Yunani, 41migran ditemukan hidup-hidup di sebuah truk berpendingin di pada hari Senin, kata polisi, dan pengemudinya ditangkap. Para migran berasal dari Afghanistan, sebagian besar dalam kondisi baik, namun tujuh dari mereka dirawat di rumah sakit.
"Kami akan secara aktif menyelidiki untuk memerangi dan memberantas cincin-cincin ini yang membawa orang secara ilegal ke Inggris," kata kepala polisi Provinsi Nghe An, Nguyen Huu Cau, menurut kantor berita resmi Vietnam (VNA).
Cau mengatakan bahwa polisi memperlakukan tragedi itu sebagai kasus penyelundupan, bukan perdagangan orang, menurut VNA.
Sebagian besar korban itu berasal dari provinsi Nghe An dan Ha Tinh, di utara-tengah Vietnam. Prospek pekerjaan di sana buruk. Dorongan oleh pihak berwenang, geng penyelundupan dan bencana lingkungan, semuanya berkontribusi pada gelombang migran dari wilayah itu.
Tuduhan telah dilakukan terhadap pengemudi truk itu. Dia didakwa atas kematian tersebut, dan pada hari Jumat (1/1), menurut Reuters. Detektif mengatakan Eamon Harrison, 23 tahun, dari Irlandia Utara, juga dituduh melakukan 39 pembunuhan orang, serta pelanggaran perdagangan manusia dan imigrasi.
Pada hari Minggu, satu delegasi diplomat dan polisi Vietnam berangkat ke Inggris pada hari Senin, kata pemerintah Vietnam untuk menangani masalah tersebut.
Kasus migran di truk berpendingin di Yunani, masih dakam penyelidikan tentang kewarganegaraan mereka, meskipun diduga berasal dari Afganistan. Mengidentifikasi kewarganegaraan mereka akan membutuhkan beberapa hari, "kata seorang sumber kepolisian kepada AFP.
Truk itu dihentikan polisi di jalan raya Egnatia antara kota Xanthi dan Komotini. Pengemudinya seorang pria dari Georgia.
Kasus lainnya melibatkan 31 migran Pakistan yang ditemukan pada hari Sabtu (2/11). Mereka bersembunyi di sebuah truk di jalan tol dekat perbatasan Prancis-Italia.
Editor : Sabar Subekti
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...