Vladimir Putin: Pemerintahan Pertama Soviet Mayoritas Yahudi
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM – Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa setidaknya 80 persen dari anggota pemerintahan Soviet pertama adalah orang Yahudi. Dia mengatakannya selama kunjungan ke Museum Yahudi dan Pusat Toleransi Moskow (Moscow’s Jewish Museum and Tolerance Center) pada tanggal 13 Juni lalu. Demikian seperti dilansir dari situs berita Israle Haaretz pada hari Kamis (20/6).
Vladimir Putin merujuk perpustakaan Rabbi Joseph I. Schneerson, pemimpin terakhir gerakan Chabad-Lubavitch. Buku-buku yang diklaim perwakilan Chabad di Amerika Serikat, mulai dipindahkan ke museum di Moskow bulan ini.
Menurut transkrip resmi pidato Putin di museum, ia melanjutkan dengan mengatakan bahwa politisi di Pemerintahan Soviet didominasi orang Yahudi yang mengikuti pertimbangan ideologis palsu dan mendukung penangkapan dan penindasan orang Yahudi, Kristen Ortodoks Rusia, Muslim dan anggota agama lainnya. Mereka semua dikelompokkan orang dalam kategori yang sama.
“Syukurlah, kacamata ideologi dan persepsi ideologis mereka runtuh. Dan hari ini, kita pada dasarnya mengembalikan buku-buku kepada komunitas Yahudi dengan senyum bahagia,” Kata Vladimir Putin.
Secara luas diketahui bahwa Komisariat Dewan Rakyat (Council of People’s Commissars) yang dibentuk pada tahun 1917 sebagai pemerintah Soviet pertama dan terdiri dari 16 pemimpin, termasuk ketua Vladimir Lenin, kepala urusan luar negeri, Leon Trotsky, dan Joseph Stalin, yang bertanggung jawab atas Komisariat Rakyat Nasional (People’s Commissariat of Nationalities).
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...