Wagub Dukung Program Muslimat NU Terkait Bahaya HIV/AIDS
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat pada hari Selasa (8/12) ini menerima jajaran pemimpin Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Provinsi DKI Jakarta, di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat.
Ketua Pimpinan Wilayah Muslimat NU DKI Jakarta, Hj Misbiyah Rochim, mengatakan Muslimat NU menyampaikan program-program kepada Permprov DKI Jakarta yang sudah dilaksanakan selama ini.
"Tadi diterima oleh Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat untuk bersilaturahmi dan menyampaikan program-program yang sudah dilaksanakan Muslimat NU DKI Jakarta seperti bidang pendidikan, bidang kesehatan, bidang koperasi, dan dakwah, kemudian sosial," kata Misbiyah, saat ditemui satuharapan.com, di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, hari Selasa ini.
Kemudian, kata Misbiyah, Muslimat NU DKI Jakarta akan berkonferensi untuk menyusun pengurus baru dan menyusun program untuk lima tahun ke depan.
"Muslimat NU akan berkonferensi untuk menyusun pengurus baru, dan menyusun program baru untuk lima tahun ke depan, dan arahan Wagub nanti akan dimasukkan," kata dia.
Penyuluhan, memberikan wawasan yang baik kepada masyarakat, berpartisipasi soal KB, termasuk dalam program yang dicanangkan ke depan. Demikian pula keterlibatan dalam masalah pendidikan PAUD, TK, dan juga pembinaan guru PAUD, "Ke masyarakat dan majelis taklim sampai tingkat RW," dia menambahkan.
Misbiyah juga mengatakan Muslimat NU sering menyosialisasikan dampak penyakit HIV/AIDS ke masyarakat.
“Ustazah-ustazah kita sering memberikan ceramah kepada masyarakat soal bahaya penyakit HIV/AIDS, narkoba, bagaimana mewaspadai supaya mereka tidak kena HIV/AIDS. Muslimat NU mengundang BNN untuk menyosialisaikan kepada masyarakat, supaya masyarakat lebih tahu dampak dari menggunakan narkoba tersebut," kata dia.
"Wagub mendukung penuh program Muslimat NU ini, dan Muslimat NU membantu program Pemerintah di bidang menyejahterakan masyrakat, memberikan penyuluhan, keterampilan, memberikan dakwah, dan mengaji," dia menambahkan.
Soal radikalisme, Muslimat NU akan meminta datanya kepada pemerintah daerah mana saja yang ada radikalisme.
"Belum punya data, belum mempunyai titik-titik di mana tempat orang-orang itu," kata Misbiyah, sambil menyebutkan wilayah yang diindikasikan menyimpan potensi radikalisme. "Nanti kami mengaji di situ, ke masyarakatnya kami beri tahu, dan memberikan rambu-rambu untuk menangkal radikalisme," kata dia.
Sementra itu, Wagub mengapresiasi kegiatan Muslimat NU, apalagi kalau mengaji di malam Jumat dan bertahlil. "Malam Jumat mesti pengajian, itu sangat bagus dan tahlil itu lebih bagus lagi," kata dia.
Editor : Sotyati
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...