Walikota Ditembak di Bandar Udara Manila
MANILA, SATUHARAPAN.COM - Walikota kota Labangan di Zamboanga Selatan, istrinya dan dua orang lain tewas dalam penyergapan di terminal kedatangan Bandar Udara Internasional Ninoy Aquino, Manila, Filipina, hari Jumat (20/12).
Kepala Kepolisian Keamanan Penerbangan Filipina, Christopher Laxa, mengatakan kepada inquirer.net bahwa Walikota Lambangan, Ukol Talumpa (48 tahun), ditembak pada pukul 11:15 oleh orang bersenjata yang mengendarai sepeda motor yang diduga mengenakan seragam polisi dan memakai jaket hitam.
Jose Angel Honrado, menejer umum bandar udara mengatakan dalam sebuah konferensi pers bahwa istri Talumpa, seorang anggota keluarga berusia 25 tahun, dan seorang anak berusia 18 bulan juga tewas dalam serangan tersebut.
5 Terluka
Selain itu, lima orang lainnya mengalami luka-luka dalam insiden yang terjadi di bagian keberangkatan. Para korban dibawa ke Rumah Sakit Umum Angkatan Udara di Pangkalan Udara Villamor di Pasay City.
Menurut Honoradpo, Talumpa dan rombongan dari partainya mendarat setelah penerbangan dari Cebu Pacific sekitar pukul 09 pagi dan baru saja melangkah ke luar di terminal kedatangan ketika orang-orang bersenjata menembaki mereka. Beberapa korban cedera adalah pengamat.
Pada November 2010, Talumpa yang menjabat Wakil Walikota Zamboanga ditembaki kelompok bersenjata yang juga mengendarai sepeda motor, di kawasan Ermita, Manila. Keponakannya, Alimuddin Silad (40 tahun), terluka dalam kejadian itu.
Talumpa adalah seorang politisi anggota oposisi, memenangi pemilihan walikota Labangan dalam pemilihan Mei lalu.
Tidak Ada CCTV
Menejer Terminal 3 bandar udara itu, Octavio Lina, mengatakan bahwa penerbangan tidak terganggu, dan juga tidak ditutup, meskipun ada insiden tersebut. Kasus penembakan itu sedang diselidiki polisi.
Menurut Laxa, tidak ada unit kamera pengawas (CCTV) yang terpasang di area di mana insiden itu terjadi. Honrado menambahkan bahwa pihak berwenang belum mengidentifikasi dua orang bersenjata yang menembak.
Namun Laxa mengatakan dalam sebuah wawancara telepon bahwa polisi merespon dengan mengejar para penyerang, dan hal itu bisa membantu dalam mengidentifikasi tersangka. Mereka juga menahan beberapa saksi.
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...