Wall Street Jatuh Meski IPO Twitter Berhasil
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM - Saham-saham di Wall Street berakhir jatuh pada Kamis (Jumat 8/11 pagi WIB), meskipun peluncuran perdagangan saham Twitter berhasil dan laporan pertumbuhan ekonomi AS mengalahkan ekspektasi dengan margin yang lebar.
Indeks Dow Jones Industrial Average kehilangan 152,90 poin (0,97 persen) menjadi ditutup pada 15.593,98.
Indeks berbasis luas S&P 500 menyerah 23,34 poin (1,32 persen) berakhir pada 1.747,15, sementara indeks komposit teknologi Nasdaq merosot 74,61 poin (1,90 persen) menjadi 3.857,33.
Kemunduran terjadi ketika saham Twitter melompat lebih dari 72 persen di atas harga IPO 26 dolar AS.
Saham Twitter melonjak setinggi 50 dolar AS sebelum berakhir menetap 44,90 dolar AS, menilai layanan jejaring sosial itu masih kurang menguntungkan sekitar 24 miliar dolar AS.
Departemen Perdagangan mengatakan ekonomi AS tumbuh pada tingkat tahunan sebesar 2,8 persen pada kuartal ketiga, jauh di atas 1,9 persen yang diproyeksikan para analis.
Analis mengatakan angka judul yang kuat itu menutupi kelemahan dalam belanja konsumen dan bidang lainnya.
Namun demikian, “pasar sedang melihat itu sebagai angka yang kuat,” kata David Levy, manajer portofolio di Kenjol Capital Management.
Pasar ingin tahu apakah laporan PDB “mendorong maju jadwal” Federal Reserve untuk mengurangi program pembelian obligasinya, kata Levy.
Kerugian Kamis datang menjelang laporan bulanan pekerjaan AS pada Jumat waktu setempat.
Harapan untuk pertumbuhan pekerjaan rendah, tetapi laporan yang baik mengejutkan bisa mendorong pengurangan stimulus The Fed datang lebih cepat, kata para analis.
Saham Netflix kehilangan 2,6 persen meskipun mengumumkan kesepakatan dengan Marvel Walt Disney untuk membawa beberapa pertunjukan superhero baru ke layanan streaming Internet TV. Saham Netflix telah meningkat lebih dari tiga kali lipat pada 2013.
Komponen Dow Disney jatuh 2,7 persen menjelang rilis hasil kuartal fiskal keempat. Setelah pasar ditutup raksasa hiburan itu beralih ke dalam laba bersih 1,39 miliar dolar AS, sedikit mengalahkan perkiraan.
Pembuat chip Qualcomm turun 3,8 persen setelah labanya sebesar 1,05 dolar AS per saham membuntuti harapan sebesar tiga sen.
Jaringan supermarket kelas atas Whole Food Market merosot 11,2 persen setelah memangkas proyeksi 2014 karena pertumbuhan penjualan yang lebih rendah. Perusahaan sekarang memperkirakan laba 1,65-1,69 dolar AS per saham, turun dari kisaran sebelumnya 1,69-1,72 dolar AS.
Jaringan toko serba ada yang sedang kesulitan JC Penney melonjak 5,6 persen setelah melaporkan bahwa penjualannya meningkat 0,9 persen pada Oktober. Sebuah pernyataan optimis dari perusahaan melaporkan “kemajuan signifikan” dalam menangani tantangan perusahaan.
Perusahaan pengeboran Transocean melonjak 7,0 persen setelah labanya sebesar 1,37 dolar AS per saham melebihi harapan sebesar 30 sen. Pendapatan naik hampir tujuh persen.
Harga obligasi naik. Imbal hasil pada obligasi pemerintah AS 10-tahun turun menjadi 2,61 persen dari 2,64 persen, sedangkan pada obligasi 30-tahun merosot menjadi 3,73 persen dari 3,77 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak terbalik. (AFP/Antara)
Dampak Childfree Pada Wanita
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Praktisi Kesehatan Masyarakat dr. Ngabila Salama membeberkan sejumlah dam...