Wall Street Melonjak Didorong Kenaikan Harga Minyak
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM – Saham-saham di Wall Street berakhir melonjak pada Selasa (3/2) waktu setempat dengan indeks Dow naik lebih dari 300 poin, didorong kenaikan harga minyak dan optimisme yang lebih besar atas kesepakatan untuk menegosiasi ulang utang Yunani.
Indeks Dow Jones Industrial Average melompat 305,36 poin (1,76 persen) menjadi ditutup pada 17.666,40.
Indeks berbasis luas S&P 500 menguat lebih tinggi 29,18 poin (1,44 persen) menjadi ditutup pada 2.050,03, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq bertambah 51,05 poin (1,09 persen) menjadi 4.727,74.
Harga minyak AS melonjak tujuh persen ke tingkat tertinggi tahun ini, menambahkan beberapa bantuan ke pasar yang takut penurunan tajam dalam komoditas sinnyal penting masalah ekonomi global.
Para pejabat Yunani sedang mendorong ide swap utang yang akan menghindari perlunya para kreditor untuk menerima "haircuts" (pengurangan utang) pada 315 miliar euro (361 miliar dolar AS atau sekitar Rp 4.548 triliun) pinjaman luar negeri negara itu. Ekuitas Eropa melonjak karena harapan resolusi tersebut.
Meskipun kinerja pasar cerah, beberapa analis skeptis investor telah membuang kekhawatiran tentang deflasi di zona euro dan lemahnya pertumbuhan dunia.
"Ini baik untuk menikmati reli sementara kita bisa," kata Mace Blicksilver, direktur Marblehead Asset Management. "Tapi banyak hal yang khawatir pasar masih di depan kami."
Saham-saham yang terkait minyak menguat. Anggota Dow, Chevron, naik 3,3 persen, sementara produser independen EOG Resources naik 4,1 persen dan raksasa jasa minyak Schlumberger naik 2,9 persen.
Bank-bank besar juga naik. Anggota Dow, JPMorgan Chase, naik 2,3 persen, Bank of America naik 2,8 persen dan Citigroup naik 2,4 persen.
Twitter melonjak 6,2 persen setelah meluncurkan layanan baru "promoted tweets" untuk memungkinkan pengiklan menjangkau orang-orang yang tidak di Twitter itu sendiri.
Staples melonjak 10,9 persen setelah sebuah laporan di The Wall Street Journal mengatakan bahwa perusahaan dalam pembicaraan lanjutan untuk bergabung dengan Office Depot. Office Depot melesat 21,5 persen lebih tinggi.
General Motors naik 2,6 persen dan Ford Motor bertambah 2,5 persen, setelah kedua perusahaan melaporkan lompatan besar dalam penjualan mobil di AS pada Januari.
Harga obligasi jatuh. Imbal hasil pada obligasi 10-tahun pemerintah AS naik menjadi 1,78 persen dari 1,67 persen pada Senin, sementara pada obligasi 30-tahun naik menjadi 2,37 persen dari 2,25 persen. Harga dan hasil obligasi bergerak berlawanan arah. (AFP)
Editor : Eben Ezer Siadari
Bangladesh Minta Interpol Bantu Tangkap Mantan PM Sheikh Has...
DHAKA, SATUHARAPAN.COM-Sebuah pengadilan khusus di Bangladesh pada hari Selasa (12/11) meminta organ...