Wapres AS Minta Maaf Atas Pernyataan UEA Mendukung Terorisme
ABU DHABI, SATUHARAPAN.COM - Wakil Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, meminta maaf atas implikasi pernyataannya yang menyebutkan bahwa Uni Emirat Arab memberi dukungan keuangan pada organisasi-organisasi ekstremis, seperti dilaporkan kantor berita UEA, WAM, hari Minggu malam (5/10).
Biden menyampaikan permintaan maaf dalam pembicaraa telepon dengan Jenderal Mohammed bin Zayed bin Sultan Al Nahyan, Putra Mahkota Abu Dhabi, dan Deputi Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata UEA, kata laporan itu.
Menurut WAM, Wapres AS mengatakan dia menghargai peran historis UEA dalam memerangi ekstremisme dan terorisme, dan memuji kerja sama negara itu dengan masyarakat internasional untuk memperkuat stabilitas di kawasan tersebut.
Selain itu, juga disebutkan tentang komitmen bersama mereka untuk memerangi organisasi teroris dan menekankan pentingnya kerja sama internasional dalam masalah ini.
Pada hari Kamis di Harvard University, Joe Biden mengatakan bahwa dukungan keuangan bagi militan Islam di Suriah dan Irak adalah masalah besar bagi Washington.
UEA menyatakan sepenuhnya terkejut bahwa Joe Biden menyebutkan UEA menyediakan senjata dan keuangan bagi kelompok teroris di Suriah.
Kementerian Luar Negeri Uni Emirat Arab mengeluarkan pernyataan pada hari Minggu (5/10) yang meminta AS mengklarifikasi pernyataan Biden.
Sementara itu, pemerintah Turki juga bereaksi pada pidato itu, dan menuntut permintaan maaf resmi. Pada hari Sabtu, Biden berbicara melalui telefon dengan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan untuk meminta maaf atas pernyataannya.
Cara Telepon ChatGPT
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perusahaan teknologi OpenAI mengumumkan cara untuk menelepon ChatGPT hing...