Warga Tidak Tahu Visi Misi Pasangan Calon Wali Kota Depok
DEPOK, SATUHARAPAN.COM – Meski masa kampanye Pilkada Depok telah dimulai sejak 27 Agustus 2015 lalu, tapi hingga kini lebih dari 90 persen warga Depok mengaku tidak tahu program kerja kedua pasangan calon wali kota dan wakil wali kota.
Hal itu terungkap dari hasil survei, yang diselenggarakan Pusat Kajian Politik (Puskapol) Fakultas Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI).
Kepala Puskapol FISIP UI Sri Eko Budi Wardani, mengatakan pihaknya mengadakan wawancara dengan 630 warga Depok yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah mempunyai hak pilih.
Dari hasil survei itu kelihatan bahwa 92,2 persen warga Depok belum mengetahui apa visi dan misi pasangan nomor 1, yakni Dimas-Babai. Begitu juga tentang visi dan misi pasangan nomor urut 2 yakni Idris-Pradi, 93,7 persen warga Depok tidak mengetahui.
Yang luar biasa adalah sikap warga Depok terhadap politik uang. Puskapol FISIP UI menemukan ada 41,3 persen responden mengatakan akan ada pihak yang menawarkan uang untuk memilih pasangan calon.
Bahkan, ada 88,2 persen responden menilai akan ada tawaran politik uang dari pihak tim kampanye paslon.
“Angka survei ini menunjukkan jika adanya situasi kesenjangan antara antusiame dengan minimnya informasi pilkada, membuka kemungkinan terjadinya politik uang,” katanya di Aula Terapung Perpustakaan UI, Kamis (26/11).
Sri Eko melanjutkan, survei dilakukan sejak 27 Oktober hingga 6 November 2015, dengan asumsi populasi sebanyak 1.221.981 pemilih dan margin error dari penelitian sebanyak 3,99 persen.
Survei dan temuannya menyimpulkan, proses pilkada masih jauh dari kondisi optimal. Sosialisasi dan informasi masih dinilai minim dan berkebalikan dengan antusiasme warga yang dinilai tinggi.
“Ketimpangan antara antusiasme dan informasi harus disikapi serius oleh penyelenggara,” kata dia. (depokraya.com)
Editor : Bayu Probo
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...