Wartawan Arab Saudi Blak-blakan Menulis Negaranya Pendukung Terorisme
TEL AVIV, SATUHARAPAN.COM - Sebuah fenomena baru muncul di Arab Saudi yang selama ini dikenal ketat dalam menyensor tulisan di media yang mengeritik pemerintah. Seorang mantan pemimpin redaksi dua surat kabar pemerintah dengan blak-blakan mengeritik kerajaan di Teluk Arab itu dan justru dimuat di koran pemerintah pula.
Wartawan tersebut mengecam keras pemerintah negaranya yang dia anggap mempromosikan ekstremisme dan memungkinkan pemuda arab Saudi menjadi "pembunuh kriminal di jajaran ISIS."
Dalam sebuah artikel dua bagian yang diterbitkan dalam harian milik pemerintah Saudi, Al-Watan dan diterjemahkan oleh MEMRI dan kemudian dilansir oleh Breitbart News, Qenan Al-Ghamdi, mantan pemimpin redaksi Al-Watan dan koran pemerintah Al-Sharq, menulis bahwa ekstremisme hadir di setiap masjid dan sekolah di Arab Saudi. Dia juga mengecam pemerintah Saudi yang tidak menegakkan hukum untuk mengkriminalisasi promosi ideologi teroris.
Al-Ghamdi menulis bahwa Arab Saudi memberikan kontribusi jumlah tertinggi anak muda dalam terorisme di seluruh dunia. Ia juga mencatat bahwa anak-anak sekolah begitu diindoktrinasi dengan fanatisme oleh "ibu dan nenek buta huruf" mereka, dan menuduh rekan-rekan mereka bi'dah bila menonton film.
"Anak-anak kita masih berbaris secara massal untuk menjadi umpan meriam dalam perang sipil dan [untuk melayani sebagai] pembunuh kriminal di jajaran ISIS di setiap perang atau kejahatan teroris di seluruh dunia. [Pemuda Saudi] merupakan mayoritas di setiap arena yang disebut jihad. Berkembangnya ekstremisme dan fanatisme masih [terjadi] di mana-mana di negara kita, sampai-sampai beberapa anak laki-laki dan perempuan di sekolah-sekolah kita menuduh anak laki-laki dan perempuan bid'ah atau menyimpang dari jalan yang benar hanya karena menyebutkan beberapa gambar [yang mereka suka] atau beberapa film yang mereka lihat," tulis dia, sebagaimana dilansir ulang oleh Breitbart News.
Dia juga mengatakan bahwa Saudi telah menjadi terobsesi dengan hal-hal sepele yang berkaitan dengan kesopanan Muslim seperti bagaimana berpakaian yang sopan, bagaimana seorang pria harus mencukur jenggotnya, atau bagaimana perempuan mencukur alisnya.
Dia mencatat bahwa meskipun fakta bahwa Arab Saudi "mempertahankan hubungan damai dengan semua negara di dunia, termasuk dengan Zionis Israel, "negara masih belum menemukan alasan yang logis dan intelektual untuk mengkriminalisasi fanatisme."
Editor : Eben E. Siadari
Ibu Kota India Tercekik Akibat Tingkat Polusi Udara 50 Kali ...
NEW DELHI, SATUHARAPAN.COM-Pihak berwenang di ibu kota India menutup sekolah, menghentikan pembangun...