Wartawan Turki Dipecat karena Memposting Pesan Mengejek Serangan Nice

ANKARA, SATUHARAPAN.COM – wartawan Turki dipecat karena memposting di media sosial informasi yang melecehkan terkait serangan teror di Nice, Prancis dan menimbulkan kemarahan di kalangan pengguna media sosial di Turki.

Ali Kahriman adalah wartawan lepas (freelancer) yang laporannya sesekali digunakan oleh kantor berita Turki, Anadolu.  Dia menulis pesan: "Truk yang menabrak masyarakat dalam serangan di Prancis (karena) gagal rem. Ini bukan insiden teror," kata Kahriman di akun Twitter, dan dia menambahkan gambar emoji wajah tertawa, menurut laporan Hurriyet.

Pesan itu diposting menyusul serangan teror dengan truk di Nice yang menewaskan sedikitnya 84 orang pada Kamsi malam (14/7) di Nice.
 
Pesan Kahriman kemudian mengundang reaksi marah dari pengguna media sosial di Turki. Dia kemudian dihapus tweet-nya, dan kemudian menonaktifkan akunya.

Kantor berita negara Turki, Anadolu,mengumumkan bahwa pihaknya telah memecat wartawan lepas itu, karena dinilai mengejek terkait serangan teroris di Nice pada akun Twitter-nya.

Kantor itu mengatakan bahwa wartawan lepas, Ali Kahriman, dipecat karena menyebarkan dengan "memposting yang tidak bertanggung jawab" setelah serangan itu.

"Telah ditetapkan bahwa Ali Kahriman, yang bukan karyawan tetap kami tapi freelancer yang laporannya kami digunakan sesekali, berbagi pos sangat tidak bertanggung jawab di akun Twitter pribadinya setelah serangan teror di Nice provinsi Perancis yang menewaskan 84 orang. Orang ini dipecat dari Anadolu Agency. Dengan hormat hal ini diumumkan kepada publik," kata lembaga itu dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada akun Twitter-nya, seperti dikutip Hurriyet.