WHO Desak Eropa Waspada terhadap Virus Zika
JENEWA, SATUHARAPAN.COM - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada Rabu (18/5) mendesak Eropa untuk waspada menjelang kemungkinan wabah virus zika pada musim panas, khususnya di daerah pesisir Laut Hitam, Georgia dan Rusia.
Kemungkinan penularan virus zika secara lokal, jika tidak ada langkah yang diambil untuk mengurangi ancaman, cukup tinggi di daerah geografis tertentu, yakni pulau (Portugal) Madeira dan pesisir timur laut Laut Hitam, kata WHO.
"Kemungkinan ancaman tingkat tinggi di daerah-daerah tersebut adalah keberadaan nyamuk Aedes aegypti, pembawa virus zika yang menyebabkan cacat lahir jika ditularkan oleh seorang perempuan selama kehamilan,” kata badan kesehatan global PBB.
“Risiko wabah virus zika secara keseluruhan di seluruh Kawasan Eropa rendah hingga sedang selama akhir musim semi dan musim panas,“ katanya.
Dan ahli WHO mengatakan risiko penyebaran meningkat di akhir musim semi dan musim panas, seiring nyamuk Aedes diduga membawa virus menjadi lebih aktif.
Laporan tersebut menunjukkan 18 negara berada di kemungkinan sedang, yaitu meliputi Prancis, Spanyol, Italia, dan Yunani, sementara risiko di Inggris rendah.
Risiko tersebut sebagian besar karena terdapatnya spesies nyamuk lain di beberapa negara tersebut, Aedes albopictus, walaupun cenderung kurang efektif menjadi penyebab wabah dibandingkan dengan Aedes aegypti di Amerika Latin, dan Karibia, menurut penelitian dari Pasteur Institute.
Prancis, Italia, dan Malta adalah negara yang masuk kelompok kemungkinan sedang, memiliki angka kemungkinan penularan tiga terbesar.
Penilaian tersebut didasarkan pada faktor-faktor seperti kesesuaian iklim untuk nyamuk dan konektivitas udara, kepadatan penduduk, urbanisasi dan riwayat wabah sebelumnya dari virus yang ditularkan melalui serangga atau hewan lain.
"Dengan penilaian risiko itu, kami di WHO ingin memberi tahu dan menyiapkan langkah di setiap negara Eropa berdasarkan tingkat risikonya,“ kata Zsuzsanna Jakab, direktur regional WHO untuk Eropa.
“Kami memberikan peringatan terutama di negara dengan risiko tertinggi guna memperkuat kapasitas nasional mereka dan memprioritaskan aktivitas yang akan dapat mencegah wabah Zika."
WHO menyerukan negara-negara untuk menghilangkan sarang nyamuk dan memastikan bahwa orang, terutama ibu hamil, memiliki informasi tentang konsekuensi berbahaya potensial dari penyakit.
Sementara itu Prof Jimmy Whitworth, di London School of Hygiene & Tropical Medicine, mengatakan risiko zika menyebar ke Eropa adalah nyata dan menyerukan wisatawan untuk memperhatikan saran kesehatan.
"Negara-negara di Eropa Selatan, termasuk Prancis dan Italia, sangat penting untuk waspada, wisatawan juga harus mengikuti saran selama di luar negeri, termasuk menjalani semua tindakan yang diperlukan untuk menghindari gigitan nyamuk," katanya. (AFP/Ant)
Editor : Sotyati
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...