WHO Tunda Penyelidikan terhadap Tedros Adhanom Ghebreyesus
Ethiopia meminta penyelidikan pada Tedros yang dituduh mendukung pasukan pemberontak Tigray.
JENEWA, SATUHARAPAN.COM-Seorang pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada bahwa WHO menunda keputusa menyelidiki pemimpinnya karena diduga mendukung pasukan pemberontak yang memerangi pemerintah Ethiopia.
Ketua Dewan Eksekutif WHO, Patrick Amoth, membuat pernyataan pada pertemuan dewan di Jenewa hari Senin (24/1) di mana direktur jenderal saat ini, Tedros Adhanom Ghebreyesus, untuk masa jabatan kedua sebagai kepala badan PBB akan dibahas.
Ethiopia meminta bpenyelidikan atas Tedros dan menuduh terlibat mendukung pasukan pemberontak yang memerangi pemerintah Ethiopia.
Tedros, seorang warga negara Etiopia, mengatakan awal bulan ini bahwa bantuan diblokir untuk masuk ke wilayah asalnya di Tigray, di mana pasukan pemberontak memerangi pemerintah pusat.
“Ini adalah masalah yang sangat rumit dengan implikasi politik dan di luar kerangka prosedural yang disepakati komite ini,” kata Amoth.
“Oleh karena itu, saya cenderung berpandangan bahwa permintaan penyelidikan ini harus dikesampingkan, dan jika perlu ditangani oleh mereka yang terkait sebagaimana mereka anggap pantas.” Dan tak satu pun dari 34 anggota dewan WHO yang keberatan.
Pada 14 Januari, kementerian luar negeri Ethiopia menuduh Tedros, yang sebelumnya menjabat sebagai menteri kesehatan dan menteri luar negeri Ethiopia, menyebarkan informasi yang salah tentang perang di utara negara itu.
Kementerian mengatakan bahwa pernyataan Tedros membahayakan kredibilitas dan independensi WHO. Juru bicara pemerintah Ethiopia, Legesse Tulu, mengatakan keputusan yang diumumkan oleh Amoth pada hari Senin menunjukkan bahwa WHO bersikap parsial dalam hal itu.
Pemerintah mengulangi seruannya kepada WHO untuk menyelidiki Tedros, Legesse mengatakan dalam sebuah pesan teks.
WHO mengatakan pada saat itu bahwa kementerian luar negeri Ethiopia telah mengirim komunikasi diplomatik, yang disebut nota verbale.
Ribuan orang tewas dalam konflik di Tigray, yang menyebar ke dua wilayah tetangga di Ethiopia utara sebelum pasukan Tigray dipaksa mundur ke Tigray pada bulan Desember. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...