Wijayanto Samirin: Kurangi Kemiskinan dengan Bank Nelayan

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Selain tol laut, dalam visi-misi di bidang ekonomi pasangan capres dan cawapres nomor urut dua (2), Joko Widodo dan Jusuf Kalla juga mengusung tentang Bank Nelayan untuk mengurangi kemiskinan.

Hampir 70 persen wilayah Indonesia merupakan wilayah kelautan dan sebagian besar masyarakat Indonesia berprofesi sebagai nelayan. Namun, hidup mereka bisa dikatakan jauh dari sejahtera padahal perekonomian Indonesia juga bergantung dari sektor kelautan.

Menurut tim pemenangan Jokowi-JK dalam bidang ekonomi yang juga merupakan deputi rektor Universitas Paramadina, Wijayanto Samirin, mengungkapkan bahwa Bank Nelayan ini dipercaya mampu mengurangi tingkat kemiskinan di Indonesia yang dimulai dari meningkatkan kesejahteraan nelayan.

“Bank nelayan adalah bank yang dibuat khusus untuk melayani para nelayan,” kata dia dalam konferensi pers di Media Center JKW4P di Jalan Cemara, Jakarta Pusat, Selasa (17/6).

“Bank ini dibuat karena mereka (nelayan) tidak bisa berinvestasi untuk membeli kapal atau peralatan yang lainnya karena penghasilan mereka melaut itu habis untuk kebutuhan mereka sehari-hari.”

Wijayanto menjelaskan bahwa Bank Nelayan ini akan memberikan subsidi bunga kepada nelayan sehingga mereka bisa mendapatkan pinjaman lunak untuk pengadaan perahu mesin dan berbagai perangkat nelayan lainnya.

Selain bank nelayan, visi dan misi Jokowi lainnya untuk para nelayan adalah membangun infrastruktur penunjang kegiatan nelayan termasuk listrik dan jalan dan pembangunan 100 sentra perikanan seperti tempat lelang ikan, fasilitas penyimpanan dan pengolahan terpadu.

Dia berharap bahwa dengan kepedulian Jokowi-JK atas kehidupan nelayan maka dengan Bank Nelayan ini akan membantu para nelayan hidup sejahtera.

Wijayanto menyatakan bahwa kedepannya bank ini akan bekerja sama dengan Bank Perkreditan Rakyat atau bank BUMN lain yang mempunyai jaringan luas di desa-desa. Dalam penelolaannya, Bank Nelayan akan memonitor semua transaksi dengan para nelayan yang bersangkutan.

Editor : Bayu Probo