Wisma Atlet Kemayoran Tampung Hingga 15.000 Atlet

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Deputi Gubernur Bidang Pariwisata dan Kebudayaan DKI, Sylviana Murni memastikan wisma atlet yang akan dibangun di Kemayoran, Jakarta Utara mendatang rencananya dapat menampung kurang lebih 14.000 hingga 15.000 atlet.

Wisma yang hendak dibangun di tanah milik Sekretariat Negara (Setneg) ini akan didesain sedemikian rupa hingga memuat sebanyak 7.000 unit kamar dan masing-masing kamarnya dapat menampung dua atlet.

Sylviana mengatakan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengintruksikan agar wisma atlet segera dibangun untuk mempersiapkan Asian Games yang akan berlangsung di Indonesia 2018 mendatang.

“Pak Gubernur ingin secepat-cepatnya mulai pembangunan karena kita kan Pemda DKI sebagai tuan rumah harus menyiapkan salah satu persyaratan dari suksesnya Asian Games adalah wisma atlet,” ujar Sylviana di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (22/5) siang.

Pembangunan diakui masih terkendala koordinasi antara pemerintah pusat dengan Setneg dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Meski surat dari Setneg terkait pemakaian lahan pembangunan wisma sudah keluar, pembangunan belum bisa dilaksanakan karena masih menunggu izin mendirikan bangunan (IMB) yang hingga saat ini belum keluar.

Gubernur mendesak agar pemerintah pusat segera memberi izin memberikan bangunan agar wisma atlet dapat selesai dalam jangka waktu 2,5 tahun. Bila izin tak segera keluar, Gubernur menginstruksikan PT Jakarta Propertindo (Jakpro) sebagai pengembangnya segera melaksanakan pembangunan. DKI memang diberi wewenang pemerintah pusat untuk bertanggungjawab melakukan pembangunan terhadap wisma atlet.

“Pokoknya prinsipnya kayak proklamasi, dengan tempo yang sesingkat-singkatnya,” ujar Sylviana.

Perempuan mantan None DKI Jakarta ini berharap wisma atlet dapat selesai dibangun sebelum tes event September 2017 mendatang.

Sementara, anggaran pembangunan wisma atlet ini berasal dari dana pemerintah pusat. Gubernur Ahok menyatakan anggaran pembangunan wisma atlet diperkirakan hingga Rp 2,5 triliun. 

Editor : Bayu Probo