Yaman: Banjir Bandang di Wilayah Yang Dikuasai Houthi, 16 Tewas
SANAA, SATUHARAPAN.COM-Setidaknya 16 orang tewas dalam banjir bandang di distrik yang dikuasai Houthi di Yaman, media Houthi melaporkan pada hari Kamis (29/8), saat upaya pencarian terus berlanjut untuk orang lain yang masih hilang.
Tim pertahanan sipil menemukan jenazah 16 dari 38 orang yang dinyatakan hilang di Provinsi al-Mahwit di sebelah barat ibu kota Sanaa, televisi al-Masirah milik milisi Houthi yang didukung Iran melaporkan, mengutip seorang pejabat setempat.
Tanah longsor yang dipicu oleh hujan deras telah menghancurkan rumah-rumah dan bisnis di distrik Melhan di provinsi tersebut pada hari Selasa (27/8) malam dan mengubur beberapa penghuninya.
Wakil Perdana Menteri pemerintahan Houthi, Mohammed Miftah, mengatakan kepada Al-Masirah bahwa "penutupan jalan karena banjir menghambat kedatangan tim penyelamat selama beberapa jam."
Hujan lebat yang turun di provinsi-provinsi dataran tinggi selama sepekan juga telah memengaruhi provinsi tetangga Hodeida di pantai Laut Merah.
Di kota Hais yang dikuasai pemerintah, Ahmed Suleiman dan anak-anaknya selamat, tetapi dia mengatakan kepada AFP "banjir menyapu rumah-rumah kami, ternak-ternak kami, semua barang-barang kami, selimut-selimut kami, semua yang kami miliki di rumah."
Penduduk lain, Saud Majashi, mengatakan "barang-barang kami, tempat tidur kami, makanan kami... banjir telah merenggut semuanya."
Pegunungan-pegunungan di Yaman barat rentan terhadap hujan musiman yang lebat. Sejak akhir Juli, banjir bandang telah menewaskan 60 orang dan memengaruhi 268.000 orang di seluruh Yaman, menurut Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).
"Dalam beberapa bulan mendatang, curah hujan diperkirakan meningkat, dengan dataran tinggi tengah, wilayah pesisir Laut Merah, dan sebagian dataran tinggi selatan diperkirakan akan menerima curah hujan yang belum pernah terjadi sebelumnya, yakni lebih dari 300 milimeter (12 inci)," demikian peringatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada hari Senin.
Awal bulan ini, Perserikatan Bangsa-bangsa memperingatkan bahwa US$4,9 juta sangat dibutuhkan untuk meningkatkan respons darurat terhadap cuaca ekstrem di Yaman yang dilanda perang.
Perubahan iklim meningkatkan frekuensi dan intensitas hujan musiman di dataran tinggi Yaman, yang sebagian besar dikuasai oleh Houthi.
Perang selama satu dekade dengan pemerintah yang diakui secara internasional telah merusak infrastruktur perawatan kesehatan dan membuat jutaan orang bergantung pada bantuan internasional. (AFP/Al Arabiya)
Editor : Sabar Subekti
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...