YLKI Desak OJK Larang BCA Kenakan Biaya Cek Saldo
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mendesak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menghentikan rencana BCA untuk mengenakan biaya cek saldo kepada konsumen yang menggunakan jasa ATM mereka.
"Itu sama saja BCA mengeksploitasi nasabahnya karena menjadikan biaya adninistrasi sebagai sumber pendapatan utamanya," kata Tulus Abadi, ketua pengurus harian YLKI dalam pernyataannya lewat selular kepada satuharapan.com di Jakarta, hari ini (5/3)
"Seharusnya OJK mengatur dan atau melarang hal tersebut, bukan malah membiarkannya," kata dia.
Jika OJK membiarkan sama artinya OJK membiarkan tindakan semena-mena bank atas nasabahnya.
Sebelumnya, media ramai mengutip pernyataan Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja, yang mengatakan, pihaknya akan mengenakan biaya cek saldo bagi nasabahnya yang menggunakan jasa ATM. Menurut dia, cek saldo sangat membebani biaya karena tidak ada transaksi.
Menurut Jahja, biaya perawatan ATM sangat mahal. Jika ditambah dengan perilaku nasabah yang sering mengecek saldo tanpa transaksi, hal itu akan membuat operasional bank menjadi tidak efisien. Rencana biaya cek saldo dikenakan setelah pengecekan lebih dari tujuh atau 10 kali dalam sehari. Selanjutnya pihaknya mendorong nasabah untuk menggunakan digital, mobile banking, internet banking, M-banking.
Namun belakangan, Sekretaris Perusahaan BCA, Inge Setiawati mengatakan kepada beberapa media bahwa kebijakan itu masih dalam kajian yang mendalam dan belum diberlakukan. Ia mengatakan rencana itu masih berupa wacana.
Editor : Eben E. Siadari
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...