Yunani Klaim Jerman Berutang 278,7 Miliar Euro
ATHENA, SATUHARAPAN.COM – Wakil Menteri Keuangan Yunani berkata bahwa Jerman berutang kepada Yunani hampir 279 miliar euro untuk perbaikan atas kerusakan yang diakibatkan pendudukan Nazi di negara mereka.
Pemerintah Yunani dan penduduknya sebelum ini telah berusaha menuntut ganti rugi atas pendudukan Jerman selama beberapa dekade, tetapi selama ini belum pernah menyebut angka resmi.
Reuters melaporkan hari ini (7/4), sebuah panel parlemen yang dibentuk oleh pemerintah Perdana Menteri Alexis Tsipras mulai bekerja pekan lalu, dengan tujuan mengklaim adanya utang Jerman itu, termasuk untuk reparasi perang, serta pembayaran kembali apa yang disebut sebagai pinjaman pendudukan yang diberikan oleh Bank of Greece atas paksaan Nazi. Panel juga mulai bekerja untuk mengusahakan pengembalian kekayaan arkeologi yang dicuri selama masa pendudukan itu.
Berbicara di komite parlemen, Wakil Menteri Keuangan Yunani, Dimitris Mardas, mengatakan Berlin berutang kepada Athena 278,7 miliar, berdasarkan perhitungan yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Umum negara itu. Ada pun pinjaman pendudukan ditaksir sebesar 10,3 miliar euro.
Kampanye Yunani untuk kompensasi telah mendapatkan momentum dalam beberapa tahun terakhir seiring dengan penderitaan bangsa itu atas langkah-langkah penghematan yang diberlakukan oleh Uni Eropa dan Dana Moneter Internasional sebagai imbalan atas dana talangan sebesar 240 miliar euro untuk menyelamatkan Yunani dari kebangkrutan.
Tsipras telah sering menyalahkan Jerman atas kesulitan yang berasal dari kebijakan penghematan tersebut. Dia telah membuat marah Berlin ketika mengancam akan mengangkat isu dana reparasi tersebut di tengah-tengah pembicaraan untuk membuka bantuan kepada Yunani.
Jerman telah berulang kali menolak klaim Yunani dan mengatakan negara tersebut telah menunaikan kewajibannya, termasuk pembayaran 115 juta deutschmark ke Yunani pada tahun 1960.
Jenderal Rusia Terbunuh oleh Ledakan di Moskow, Diduga Dilak...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan pada hari Rabu (18/12) bahwa Rusia ...